Selasa, 11 Desember 2012

Terima kasih Ibu

Seorang anak bertengkar dengan ibunya&meninggalkan rumah. Saat berjalan ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang. Ia melewati sebuah kedai bakmi. Ia ingin sekali memesan semangkok bakmi karena lapar.


Pemilik bakmi melihat anak itu berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu bertanya"Nak, apakah engkau ingin memesan bakmi?"

"Ya, tetapi aku tidak membawa uang,"jawab anak itu dengan malu-malu."Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu,"j awab si pemilik kedai.


Anak itu segera makan. Kemudian air matanya mulai berlinang."Ada apa Nak?"Tanya si pemilik kedai."Tidak apa-apa, aku hanya terharu karena seorang yg baru kukenal memberi aku semangkuk bakmi tetapi ibuku sendiri setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah. Kau seorang yang baru kukenal tetapi begitu peduli padaku.


Pemilik kedai itu berkata"Nak, mengapa kau berpikir begitu? Renungkan hal ini, aku hanyamemberimu semangkuk bakmi&kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi, nasi dll sampai kamu dewasa, harusnya kamu berterimakasih kepadanya.


Anak itu kaget mendengar hal tersebut."Menga pa aku tidak berpikir tentang hal itu?''Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal aku begitu berterima kasih, tetapi terhadap ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak peduli.


Anak itu segera menghabiskan bakminya lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih&cemas. Ketika melihat anaknya, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah"Nak, kau sudah pulang, cepat masuk, aku telah menyiapkan makan malam."


Mendengar hal itu, si anak tidak dapat menahan tangisnya&ia menangis di hadapan ibunya.


Pesan :Kadang kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain untuk suatu pertolongan kecil yg diberikannya pada kita. Namun kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita sering melupakannya begitu saja.



Senin, 10 Desember 2012

Pengantin Meninggal Ketika Sujud Dalam Sholat

Kisah nyata yang diceritakan oleh Syaikh Abdul Muhsin Al-Ahmad ini terjadi di Abha,ibu kota Provinsi Asir Arab Saudi."Setelah melaksanakan shalat Maghrib dia pun berhias,menggunakan gaun pengantin putih yang indah,mempersiapkan diri untuk pesta pernikahannya. Lalu dia … tiba-tiba mendengar azan Isya,dan dia sadar kalau wudhunya telah batal.

Dia berkata pada ibunya,"Bu,aku mau berwudhu dan sholat Isya."

Ibunya pun terkejut,"Apa kamu sudah gila? Tamu telah menunggumu untuk melihatmu, bagaimana dengan make-up mu? Semuanya akan terbasuh oleh air."Ibunya menambahkan,"Aku ini ibumu,dan Ibu katakan jangan sholat sekarang! Demi ALLAH,jika kamu berwudhu sekarang,Ibu akan marah kepadamu!"

Anaknya menjawab,"Demi ALLAH,aku tidak akan pergi dari ruangan ini,hingga aku shalat. Ibu, Ibu harus tahu bahwa tidak ada kepatuhan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada Pencipta"!

Ibunya berkata,"Apa yang akan dikatakan tamu-tamu kita tentang dirimu ketika kamu tampil nanti dalam pesta pernikahanmu tanpa make-up? Kamu takkan terlihat cantik di mata mereka! Dan mereka pun akan mengolok-olok dirimu !"

Anak perempuannya itu berkata dengan tersenyum,"Apakah Ibu takut karena aku takkan terrlihat cantik di mata makhluk? Bagaimana dengan Penciptaku? Yang aku takuti adalah jika dengan sebab kehilangan shalat,aku tidak akan tampak cantik di mata-Nya."

Lalu,dia berwudhu,dan seluruh make-up-nya terbasuh.Namun,dia tidak merasa bermasalah dengan itu.

Kemudian dia memulai sholatnya.Dan pada saat itu dia bersujud,dia tidak menyadari itu, bahwa itu akan menjadi sujud terakhirnya.

Pengantin wanita itu wafat dengan cara yang indah,bersujud di hadapan Pencipta-Nya.

Ya,ia wafat dalam keadaan bersujud! Betapa akhir yang luar biasa bagi seorang Muslimah yang teguh untuk mematuhi Tuhannya!

Ia telah menjadikan ALLAH dan ketaatan kepada-Nya sebagai prioritas pertama.Kematian bisa datang menjemput siapa saja dengan tiba-tiba!